Jejak kematian Mahapatih Gajah Mada sebagai tokoh paling terkenal dalam kerajaan Majapahit Hindu dahulu kala masih menjadi teka-teki misteri yang belum berhasil terungkap sampai saat ini.
Menurut penjelasang Kidung Sunda Pupuh ke tiga, Penyebab kematian Prabu Hayam Wuruk dikarenakan meratapi nasib Putri Sunda yang meninggal bunuh diri akibat perang Bubat antara pasukan Kerajaan Sunda dengan pasukan Majapahit dan patih Gajah Mada lah yang disalahkan atas konflik tersebut.
Kegagalan patih gajah mada saat menempuh langkah diplomasi untuk membujuk hati Prabu Maharaja Lingga Buana agar putrinya Dyah Pitaloka bersedia dinikahi oleh Hayam Wuruk, membuat sang panglima majapahit marah. agresi militer pun dilakukan dengan tanpa persetujuan prabu Hayam Wuruk untuk menaklukkan Kerajaan Sunda, dia pun memaksa sang Raja untuk memberikan putrinya sebagai simbol pengakuan kerajaan Majapahit.
Namun sang Raja menolak keras permintaan Gajah Mada, sehingga pecahlah tragedi yang disebut perang bubat. kedua kerajaan ini berperang hebat dan dimenangkan oleh Majapahit. Mengetahui Ayah dan pasukannya tewas dalam pertempuran, Dyah Pitaloka terpukul dan memilih untuk bunuh diri.
Setelah jasad Hayam Wuruk diperabukan dan upacara perkabungan selesai, kedua paman Hayam Wuruk, Raja Kahuripan dan Raja Daha sepakat untuk menangkap Gajah Mada dan menghukum mati dirinya.
Kabar rencana pembunuhan ini pun sampai kepada Gajah Mada, hingga ia pun melakukan tapa samadi untuk melepaskan jiwa dan raganya dari dunia. Setelah itu dia menghilang menuju niskala (mencapai moksa) dan ketika pasukan Majapahit datang, tak berhasil menemukan keberadaannya.
Namun ada beberapa versi lain menurut kitab Kakawin Nagarakretagama yang mengisahkan Gajah Mada meninggal dunia akibat sakit di tahun 1286 (1364 Masehi). Peristiwa ini terjadi setelah tak lama Prabu Hayam Wuruk menjenguk dirinya.
Post a Comment